SERAKAH MEMBAWA MUSIBAH

Ini kisah nyata yang terjadi di desa sebelah. Aku mau bercerita tentang laki-laki yang  bernama Man. Nama lengkapnya saya kurang tahu. Toh istriku yang mengenal sejak kecil juga tahunya bernama Man. Sebenarnya ia masih ‘peripean’ dengan istriku, karena kakaknya adalah suami dari kakak istriku. Sejak muda Man memang tergolong lelaki gigih. Tidak ada satu pekerjaanpun yang tidak pernah dilakoninya. Ya karena kegigihannya itu ia kini sudah memiliki toko di desa itu. Toko si Man merupakan toko terbesar di desa itu. Semoga saja Pemkab Magelang tidak memberikan ijin supermaket masuk desa, sehingga toko si Man masih yang terbesar dan terlengkap.

Kini orang-orang desa pada kebingungan karena beberapa hari ini toko si Man tidak buka. Selidik punya selidik ternyata Man sedang opname di sebuah rumah sakit. Lah kenapa si Man sampai masuk rumah sakit?

Begini ceritanya. Untuk menambah pendapatan si Man yang sudah kecukupan itu ikut bekerja di tempat juragan Gun, seorang pengusaha ayam potong. Bangun tengah malam untuk menyembelih dan membersihkan ayam potong, kemudian berakhir hingga pagi menjelang subuh. Demikian kegiatan itu dilakukannya hingga beberapa bulan. Hitungan di atas kertas penghasilan Man dari toko dan ikut penyembelihan ayam potong lebih dari gaji seoarng pegawai negeri golongan IV. Walaupun demikian, otak si Man masih berputar untuk mencari tambahan. Suatu kali di hadapan para pekerja lain di pemotongan ayam itu, si Man sesumbar,”Hai, sedulur-sedulur siapa yang berani masuk ke kubangan itu, aku bayar limapuluh ribu”. Sambil tangannya menunjuk kubangan air limbah ayam potong (bahasa jawa: peceren). Sejenak para pekerja diam saja. Kemudian mereka berbisik-bisik terus mengumpulkan sesuatu. Kemudian salah satu dari mereka, sebut saja Dul, berkata, “Gini aja Kang! Kamu aja yang masuk ke kubangan itu, nanti aku bayar limapuluh ribu!”. Tanpa pikir panjang si Man langsung menceburkan diri ke kubangan itu. Seteleh beberapa saat si Man naik. Si Dul pun memberikan uang pecahan limapuluh ribu. Sesampainya di rumah si Man bercerita pada orang-orang dan sesumbar, “Ternyata cari uang itu mudah. Aku dapat limapuluh ribu nggak sampai jam-jaman, cukup beberapa menit saja. Haa…. haa… haaa. “. Tidak sampai jam-jaman pula tubuh si Man panas dingin dan menggigil. Alhasil, si Man harus masuk rumah sakit dan harus opname. Hingga cerita ini saya tulis, si Man masih berbaring di rumah sakit.

7 pemikiran pada “SERAKAH MEMBAWA MUSIBAH

  1. hahay…kacian kacian…

    tidak untung tapi rugi total,,

  2. hahahaha,,,,,,
    smoga dia cpt sembuh…

  3. hahaha kasian pak man hehehe
    suruh nyebur nek pecerenn
    semoga cepat sembuhh

  4. wah ternyata si man enak juga ea ,,,,,,, aku jadi mau tu jadi si man ,,, karena tiap hari dapat duit banyak ………. heheheh
    dan semoga si amn lekas sembuh hehehehehe

  5. ahihiiii….kacian tuh si Man..jadi orang ox serakah…
    semoga itu bisa jadi teguran untuk si Man..supaya ga serakah lagi..
    moga adja dia sadar..

  6. neng rumah sakit mah entek lweh seko 50rb pak…..senajanto oleh 50 ewu nanging malah kelangan atusan ewu…..hahahahahahahahahhahahahah

  7. kapan pak man sembuhh he he

Tinggalkan komentar